Karena kami tiba sudah larut malam, maka setelah menurunkan barang-barang.. Kami pun langsung masuk ke kamar masing-masing, aku satu kamar bersama Lina, sedangkan Mita satu kamar bersama cowoknya, kamar yang aku tempati terdiri atas dua ranjang yang terpisah, sebuah lemari pakaian dan meja rias dengan kacanya yang besar dan jendela yang menghadap ke laut.
Karena capek, lelah dan ngantuk.. Kami pun langsung tidur tanpa ganti
baju lagi. Keesokan harinya aku bangun jam 10 pagi dan aku melihat Lina
sudah tidak ada ditempat tidurnya, aku pun langsung bangun dan menyisir
rambutku yang panjang (sebahu lebih) dan keluar kamar, ternyata tidak
ada siapa-siapa..
“Wah pada kemana mereka..” pikirku, tetapi tiba-tiba HP ku berbunyi, ternyata Lina menelphon.
“Sudah bangun non..” serunya.
“Kalian lagi dimana sih?” seruku.
“Oh iya.. Sorry, kita lagi pergi cari film nih.. Tadi enggak tega bangunin kamu..” seru Lina.
“Yaa.. sudah.. Titip makanan yaa..” sahutku
“Okey non” lalu hubungan terputus.
“Sudah bangun non..” serunya.
“Kalian lagi dimana sih?” seruku.
“Oh iya.. Sorry, kita lagi pergi cari film nih.. Tadi enggak tega bangunin kamu..” seru Lina.
“Yaa.. sudah.. Titip makanan yaa..” sahutku
“Okey non” lalu hubungan terputus.
Kini aku sendirian di bungalow itu, lalu aku pun segera mandi.. Dan menikmati segarnya guyuran air dari shower, setelah mandi akupun memakai CD dan BH warna pink (aku suka yang satu warna) dan memakai kimono, setelah itu aku duduk-duduk disofa tamu sembari mengeringkan rambutku dengan handuk, tiba-tiba aku melihat secarik kertas diatas meja, disitu tertulis ‘menyediakan jasa pijat, urut dan lulur’ dan dibawahnya ada nomor teleponnya.
“Ah betapa enaknya dipijat.. Kebetulan badan lagi pegel..” pikirku sembari membayangkan dipijat oleh si mbok dirumah, lalu aku menelphon nomor itu dan diterima oleh seorang wanita disana, setelah mengutarakan maksudku, akhirnya wanita itu bilang.. Tidak lama lagi akan datang pemijat ke kamar aku, setelah itu akupun duduk menanti..
Tak lama kemudian pintu diketuk dari luar, segera aku bangkit dan
membuka pintu.. Dan.. Terkejutlah aku, karena tampak seorang pria dengan
baju putih berdiri diambang pintu, lalu.
“Selamat siang neng.. Anu.. Tadi manggil tukang pijat yaa?” seru pria itu.
Tampak pria itu berumur kira-kira 45-an, tidak terlalu tinggi tapi kekar dan berkulit coklat.

Gilaa.. Aku terangsang hebat.. Apalagi terasa sedikit demi dikit jari telunjuk dibapak itu dicolok-colok ke dalam anu…. ku…
Pria itu tersenyum lalu, “Iya neng”.
Wah.. Kini aku rada sedikit panik, tidak menduga kalau tukang
pijatnya seorang pria, tapi tanpa aku sadari aku malah mempersilahkan
bapak itu masuk, setelah masuk.
“Mau dipijat dimana Neng?” tanyanya.
“Ngk.. Di.. Kamar aja pak” sahutku, lalu aku membiarkan bapak itu mengikutiku menuju kamar, tiba didalam kamar, bapak itu segera dengan cekatan membereskan ranjang tidurku, lalu menyuruhku untuk tengkurep diatas ranjang.
“Ngk.. Di.. Kamar aja pak” sahutku, lalu aku membiarkan bapak itu mengikutiku menuju kamar, tiba didalam kamar, bapak itu segera dengan cekatan membereskan ranjang tidurku, lalu menyuruhku untuk tengkurep diatas ranjang.
Aku mengikutinya, dan berbaring tengkurep diatas ranjang.. Lalu
terasa tangan si bapak itu yang kasar itu mulai memijat-mijat telapak
kaki dan kedua betisku, aku benar-benar merasakan nikmatnya pijatan
bapak itu, kemudian.
“Maaf neng.. Kimononya dibuka yaa” serunya,
Aku hanya diam saja ketika kimonoku dibuka dan diletakan diranjang
satunya lagi, kini hanya tinggal CD dan bra saja, setelah memijat betis
dan bagian paha.. Si bapak beralih ke punggungku, memang terasa enak
pijatan si bapak ini, setelah itu aku merasakan si bapak menuangkan oil
ke atas punggungku dan mulai mengosoknya, lalu.
“Maaf yaa Neng” serunya sembari melepas tali BHku, aku hanya diam
saja, kedua tanganku aku taruh dibawa bantal sementara kepalaku menoleh
ke arah tembok, terasa geli juga ketika si bapak mulai mengurut bagian
samping tubuhku.
Lalu terasa tangan si bapak mulai mengurut kebagian bawah dan
menyentuh CD ku, lalu “Maaf yaa neng..” serunya sembari tangannya
menarik CDku kebawah, aku terkejut tapi anehnya aku membiarkan si bapak
itu melorotkan CD ku hingga lepas, kini si bapak dengan leluasa mengurut
tubuhku bagian belakang yang sudah telanjang itu, lalu si bapak
mengosokan oil ke seluruh tubuhku bagian belakang dari pundak sampai
ketelapak kaki dan dibawah sinar lampu kamar, aku yakin tubuhku akan
tampak mengkilap karena oil itu.
Aku hanya berdiam diri saja.. Dan membiarkan si bapak mengurut bagian
dalam pahaku, kedua kaki ku direnggangkan.. Oouhh.. Pasti sekarang
sibapak dapat melihat kemaluanku dari belakang.. Pikirku, tapi aku hanya
diam saja.. Dan diam-diam merasakan nikmat ketika tangan dibapak
menyentuh-nyentuh bibir vaginaku, lalu sibapak naik ke atas tempat tidur
dan duduk berlutut diantara kedua paha ku, aku hanya bisa pasrah saja
ketika si bapak merenggangkan kedua pahaku lebih lebar lagi dan
membiarkan kedua tangan si bapak mengurut-urut bagian pinggir vaginaku..
Gilaa.. Aku terangsang hebat.. Dan setiap jari-jari si bapak
menyentuh bibir vagina ku.. Akupun mengelinjang.. Setelah cukup lama,
akhirnya si bapak menuangkan oil ke atas pantatku.. Terasa cairan oil
itu merambat melewati anus dan terus sampai ke vaginaku, kemudian dengan
kedua tangannya.. si bapak mulai mengurut bongkah pantatku, dan aku
benar-benar merasakan nikmat dan membiarkan si bapak membuka bongkah
pantatku dan pasti dia dapat melihat bentuk kemaluanku dengan jelas dari
belakang berikut anus ku.. Oohh
Tiba-tiba terasa jari-jari si bapak mengusap-usap anus ku.. Gilaa.. Aku terangsang hebat.. Apalagi terasa sedikit demi dikit jari telunjuk dibapak itu dicolok-colok ke dalam anus ku.. Bergetar hebat tubuhku.. Dan tanpa aku sadari aku mengangkat pantatku hingga setengah menungging, tiba-tiba kedua tangan si bapak memegang pangkal paha ku dan mengangkat pantatku ke atas, aku menurut saja.. Hingga akhirnya aku menungging dihadapan si bapak itu, kepala ku.. kubenamkan ke atas bantal.. Dan membiarkan si bapak mempermainkan vaginaku dengan jari-jarinya..
Tiba-tiba.. Ooouuhh.. Aku mengeluh panjang ketika terasa jari si
bapak menyusup masuk ke dalam anusku.. Terasa sedikit mules ketika jari
telunjuk si bapak itu di sodok-sodok keluar masuk lobang pantatku,
oohh.. Aku hanya bisa meringis saja dan akupun mengelinjang hebat ketika
tangan si bapak yang satunya menyusupkan jarinya ke dalam liang
vaginaku..
Gilaa.. Aku merasakan nikmat luar biasa.. Aku hanya pasrah saja dan
membiarkan si bapak mengocok-ngocok vagina dan anusku dengan
jari-jarinya,
Tanpa sadar aku meluruskan kedua tanganku untuk menopang tubuhku..
Hingga kini posisiku seperti orang merangkak, sementara si bapak tetap
duduk berlutut dibelakang. Cukup lama juga jari-jari si bapak
menyodok-nyodok liang vaginaku dan lobang pantatku.. Dan aku benar-benar
menikmati.. Sehingga tanpa sadar vaginaku sudah basah bercampur dengan
oil.. Tiba-tiba aku merasakan ada sesuatu yang menempel dimulut
vaginaku, ternyata si bapak telah mengarahkan batang kemaluannya ke
bibir vaginaku, aku hanya pasrah dan membiarkan ketika secara
pelan-pelan batang kemaluan si bapak mulai ditekan masuk ke dalam
vaginaku.. Oohh.. Nikmat.. Tanpa disadari.. Aku mengerak-gerakan
pinggulku juga, tubuhku terguncang-guncang ketika si bapak mulai
menyodok-nyodok vaginaku dengan batang kemaluannya..
Aahh.. Nggkk.. Ohh.. Aku benar-benar merasakan nikmat.. Dan diam-diam
aku mencapai klimaks tanpa sepengetahuan si bapak itu, tiba-tiba si
bapak mencabut batang kemaluannya dari vaginaku.. Lalu oohh.. Gilaa..
Terasa ujung batang kemaluan si bapak ditempelkan ke anusku.. Wah dia
mau menyodomi aku.. Pikirku memang aku pernah melakukan anal sex.. Tapi
ini...aahhh
Lalu si bapak menarik kedua tanganku kebelakang dan menyuruh aku membuka belahan pantatku dengan kedua tanganku sendiri.. Kemudian terasa jari-jari si bapak mengolesi anusku dengan oil.. Dan kadang-kadang menyusupkan satu dua jari nya ke dalam.. Kemudian terasa pelan-pelan batang kemaluan si bapak menerobos masuk ke dalam anus ku.. Aakk.. Nggkk.. Aku mengeluh.. Rada sakit dikit.. Tapi setelah semua batang kemaluan si bapak amblas.. Dan ketika si bapak mulai menyodok-nyodok keluar masuk.. Ahh.. Nikmatnya.. Terasa sedikit mules tapi aku benar-benar enjoy anal sex ini..
Tetapi kini aku merasakan kenikmatan yang.. Tidak klimaks-klimaks..
Sampai basah tubuh ku dengan peluh.. Tetapi si bapak tidak kunjung
klimaks juga, rasa nikmat.. Mules.. Campur aduk.. Aku hanya bisa
meringis-ringis sembari memejamkan mata saja, tetapi akupun tidak
tinggal diam.. Jika si bapak menghentikan gerakannya, maka aku langsung
mengerakan pinggulku maju-mundur sehingga batang kemaluan si bapak tetap
keluar masuk lobang pantatku hingga akhirnya lama kelamaan gerakan si
bapak semakin cepat.. Dan terdengar nafasnya yang semakin memburu,
rupanya si bapak sudah mau klimaks.. Dan
Akupun membuka belahan pantatku semakin lebar dengan kedua tanganku,
lalu terdengar si bapak mengerang aahh.. Nggkk.. Lalu ia menjabut batang
kemaluannya dari lobang pantatku lalu disemburnya airmaninya
kepunggungku crot.. crot.. Terasa ada cairan kental dan hangat membasahi
punggungku.. Sampai kerambutku dan akupun seketika rebah telungkup..
Dengan nafas masih memburu.. Dan masih merasakan nyeri di duburku.
Setelah itu si bapak.. Pergi ke kamar mandi.. Akupun segera mengambil
CD ku dan mengelap air mani si bapak yang belepotan dipunggung ku..
Tiba-tiba aku mendengar suara pintu dibuka.. Akupun segera mengenakan
kimonoku dan berjalan keluar kamar.. Ternyata si bapak itu sudah tidak
ada.. Loh gimana sih ini orang.. Pikirku.. Ah.. Biar aja kalau enggak
mau dibayar..
Lalu akupun menuju kamar mandi.. Terasa lengket punggung ku karena
oil tadi, tetapi tiba-tiba ada yang mengetuk pintu.. Akupun segera
merapihkan kimonoku dan berpikir.. Pasti si Lina dan kawan-kawan sudah
pulang, ketika pintu aku buka tampak seorang ibu-ibu dengan kebaya
berdiri diluar.. Lalu.
“Selamat siang neng.. Neng yang.. Mau dipijet kan?” seru ibu itu.
“Iya.. Ibu siapa” tanyaku
“Saya tukang pijatnya neng” sahutnya..
“Iya.. Ibu siapa” tanyaku
“Saya tukang pijatnya neng” sahutnya..
Gilaa.. Siapa dong bapak tadi.. Walaupun aku terkejut.. Tetapi jujur..
Aku enjoy sekali dengan permainan si bapak itu.. Tapi.. Andaikan
tunanganku tahu.. apa yang akan terjadi aku tak sanggup membayangkannya…
Sampi aku pulang dari tempat urut itu, aku belum bisa mengetahui siapa
sebenarnya yang telah menurut dan menjamahku itu. Aku masih membayangkan
kejadian yang telah terjadi di tempat urut tadi, yang jelas aku sangat
menikmatinya. dan ini menjadi cerita yang unik dan aneh, dimaan saya
diperkosa secara halus, karena si pemerkosa tidak memaksaku untuk
memuaskan nafsunya. Tapi meskipun begitu, aku sangat menikmatinya, dan
dalam pikiranku “rasanya aku ingin mengulangi kenikmatan itu bersama
orang itu” terus terang aku sangat ketagihan, karena selama aku
berhubungan dengan tunanganku, aku tidak pernah merasakan nikmat seperti
yang dilakukan orang misterius tadi…….
